Hubungi Kami Tlp.081265186770.

Usut Tuntas Kasus Mall Praktik di RSUD Tarutung(Potret Buram Pelayanan RSUD Tarutung)

 "AKIBAT MALL PRAKTEK,PASIEN TEWAS PRA OPERASI"

Bppkrinews,Tapanuli Utara.
Tragis bagi Vetry Purba (16), pasien yang berdasarkan diagnosa menderita ‘Hernia Inguinalis Sinistra Reponibilis’ Vetry akhirnya meninggal dunia di meja operasi Rumahsakit Umum Daerah Tarutung, Tapanuli Utara (Taput).Kematian Vetry di meja operasi yang ditangani seorang dokter co-ass spesialis bedah bernama dr Jassy di rumahsakit tersebut menjadi perbincangan hangat di Tarutung.
Pasalnya si dokter co-ass spesialis bedah ini diduga melakukan malapraktik terhadap pasiennya hingga meninggal dunia.Informasi yang dihimpun bppkrinews, Rabu (26/6) menyatakan Vetry, warga Desa Saitnihuta, pasien yang masih duduk di bangku SMA itu sebelumnya telah menjalani serangkaian persiapan operasi atas penyakit ‘Hernia’ yang dideritanya.Proses operasi yang ditangani dr Jassy, dalam spesialis bedah telah menyebabkan vetry meninggal dunia.Pahala Lumbantobing, Kepala Bagian Humas dan Keprotokolan Pemerintah Kabupaten Taput yang diserahkan untuk memberikan keterangan pers kepada wartawan, mengatakan sebelumnya Vetry, Selasa (25/6) pada pagi harinya telah mendatangi Poliklinik bedah.Setelah diperiksa dr Jassy, ternyata pasien didiagnosa ‘Hernia’. Kemudian Vetry dirawat di ruang VIP bedah mulai pukul 12.00 WIB.Setelah di ruangan tersebut diberi therapy dan dianjurkan pemeriksaan laboratorium, Konsult Anasthesi dan tandatangan persetujuan operasi.Setelah persetujuan pelaksanaan operasi ditandatangani, pada pukul 12.15 WIB Penata anasthesi datang ke ruang rawat inap untuk memeriksa pasien tersebut.Vetry, kemudian diantarkan ke ruang instalasi bedah sentral (kamar operasi) sekira pukul 16.00 WIB sembari melakukan persiapan operasi.“Pada pukul 16.45, terhadap pasien dilakukan pembiusan dengan general anasthesi dan operasipun dimulai. Operasi sudah hampir selesai dilakukan pada pukul 17.30 WIB. Namun kulit si pasien menjadi kemerahan, tensi meningkat dan denyut nadipun meningkat (tanda tanda alergi),” kata Pahala.
Permintaan Keterangan
Melihat hal ini, sekira pukul 17.45 WIB, terhadap pasien langsung dilakukan ‘resusitasi’ namun pasien tidak responsive. Dan akhirnya pada pukul 19.30, Vetry dinyatakan meninggal dunia.
“Atas hal ini, RSU Swadana Daerah Tarutung meminta maaf atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dalam menghadapi cobaan ini, “ungkap Pahala.
Dikatakannya juga, permasalahan ini telah masuk ke ranah hukum. Sehingga diharapkan akan mendapat proses sesuai ketentuan yang berlaku.
Kapolres Taput, AKBP Verdy Kalele melalui Kasubbag Humas Aipda W Baringbing membenarkan kasus kematian Vetry Purba sedang dalam penyelidikan pihaknya.
Menurutnya, masyarakat harus bersabar untuk menunggu hasilnya. Baringbing menyebutkan kematian Vetry dalam pelaksanaan operasi Hernia telah menjadi atensi juga di Kota Medan.
Sebab, berdasarkan informasi yang diterimanya, operasi kecil seperti operasi hernia hampir tidak pernah menyebabkan pasien hingga meninggal dunia.
“Sebagai tahap penyelidikan pertama, terhadap Direktur RSUD Tarutung telah kita layangkan surat permintaan keterangan yang rencananya akan dilakukan pada hari Jumat (28/6),” kata Baringbing.













Share on Google Plus

About www.bppkrinews.com